Pages - Menu

Pages - Menu

Rabu, 29 Januari 2014

Cara Membuat smadaf free 2014 menjadi Pro dengan nama kita sendiri



Sudah banyak sekali blog-blog yang memberikan tutorial cara membuat Smadav ini menjadi Full alias Pro. Tetapi anda baru menemui postingan yang seperti ini. Yaitu cara membuat Smadav Pro Dengan Nama kita sendiri atau nama sesukahati anda.
Siapa sih yang gak kenal ma antifirus yang satu ini, antifirus yang satu ini kan di buat oleh anak indonesa, maka dari itu kita harus cinta produk Indonesia. hehee
Cara bikin smadav pro 2014 

Nah langsung saja kita bahas bagaimana caranya agar Smadav 2014  Anda menjadi pro dengan nama sendiri atau pun nama sesuka hati anda.

Hal yang pertama anda lakukan adalah :
Download smadaf 2014 Di sini
Terus anda install smadaf 2014, apa bila sudah ada versi sebelumnya anada tinggal ganti versi lama ka yang baru.
    Terus anda  Download keygen smdaf pro  Di sini.
    Nah apabila anda sudah mendownload nya.
    Langsung saja ganti nama Rebelsuck itu dengan nama sesuka hati anda.
    Kemudian Copy. Caranya Buka Smadav - kemudian Settings - isikan yang ada dikolom perintah tersebut sesuai dengan nama yang ada di keygennya tadi

Itu saja yang dapat saya infokan, smoga bermanfaat sukses slalu. Bila kurang jelas silahkan komen dikolom komentar.
Makasih dah mengunjungi blog kami.

Jumat, 24 Januari 2014

DRUM BAND SISWA SISWI MI HIDAYATUSSIBYAN PADA SAAT MENGIRINGI CALON PENGANTIN

Bojongsari - Prosesi Pembrangkatan Calon Mempelai Pria yang akan melangkahkan kakinya tuk menemui Calaon mempelai Wanita untuk dipersunting dijadikan Ratu dalam Istana Rumah Tangga. diiringi Oleh Drum Band Siswa - siwi MI Hidayatussibyan (22/10/2013).















LANGKAH-LANGKAH PENGOLAHAN BIODATA DAN NILAI RAPORT US 2014


Langkah Awal .
Masuk ke web pendataan di: http://202.138.234.11
Ganti password dan identitas admin
Perbaiki data sekolah (nama, nip, nope KS, jml siswa, dll)
Donlod semua biodata siswa kls 1-6
Donlod semua smt nilai raport kls 1-6
Simpan backup-an data-data tersebut untuk jaga-jaga
Bagikan form biodata untuk melengkapi data siswa dan kumpulkan kembali dengan copy akta lahir
 
 Langkah Selanjutnya .
Masuk aplikasi offline 
BIOUN14 V.1.1.2 
            •Eksport biodata dan nilai raport (kls 6 dulu) menjadi file xls (otomatis ada pd folder tmp)
edit/lengkapi data/nilai raport pd file xls
Jika ada anak yg keluar, pindah sekolah, meninggal, dll data/nilai raportnya isi dg xxx pd file xlsnya (V.1)
File xls yg sdh fixed diimport utk menjadi file dbf
Cetak biodata dan nilai raport semua smt dittd dan dicap kepsek, kirim ke UPTD 1 rangkap
Masuk menu utilitas, klikSiapkan Data Untuk Upload’ . Otomatis folder UPLOAD ada sejajar dg 02-23, DATAPRG, dan tmp yg akan berisi file dbf
File dbf siap untuk diupload ke server
Coba dulu utk sample data siswa yg paling sedikit
Jika ada siswa yg tdk naik kelas jangan didelet, gunakan menu mutasi kelas
Anak yg keluar, pindah sekolah, meninggal, dll delet data dan nilai raportnya online (V.2)
Ketika ada perubahan data siswa ada kemungkinan nilai raport acak-acakan
 

Shalahuddin al-Ayyubi dan Maulid Nabi

Oleh: Alwi Alatas
SECARA bahasa maulid Nabi bermakna waktu kelahiran. atau tempat kelahiran, Nabi (shallallahu alaihi wasallam). Secara istilah, maulid Nabi biasanya dimaknai sebagai perayaan yang berkaitan dengan waktu kelahiran Nabi Muhammad setiap tanggal 12 Rabiul Awwal. Perayaan maulid telah menjadi bagian dari ini. Bahkan tanggal 12 Rabiul Awwal merupakan hari libur di banyak negeri Muslim. Kapankan sebenarnya perayaan maulid pertama kali muncul dalam sejarah Islam?
kehidupan keagamaan masyarakat Muslim di dunia sekarang
Pada masa-masa sebelum ini kita sering mendengar bahwa peringatan maulid muncul pertama kali pada zaman Shalahuddin al-Ayyubi (w. 1193).  Shalahuddin dikatakan mengadakan kompetisi atau anjuran untuk melaksanakan perayaan maulid demi membangkitkan semangat jihad kaum Muslimin pada masa itu dalam menghadapi tentara salib. Namun sejauh yang penulis ketahui, kisah ini sama sekali tidak memiliki rujukan.
Tidak ada satu pun penulis sejarah Shalahuddin dan Perang Salib yang hidup sejaman dengannya yang menyebutkan tentang hal ini. Jika Shalahuddin memang menjadikan maulid sebagai bagian dari
perjuangannya, tentu buku-buku sejarah pada Secara bahasa maulid Nabi bermakna waktu kelahiran. atau tempat kelahiran, Nabi (shallallahu alaihi wasallam). Secara istilah, maulid Nabi biasanya dimaknai sebagai perayaan yang berkaitan dengan waktu kelahiran Nabi Muhammad setiap tanggal 12 Rabiul Awwal. Perayaan maulid telah menjadi bagian dari kehidupan masa itu akan menyebutkan tentang hal itu walaupun sedikit.
Syair Salib
Selain pendapat di atas, ada juga sebagian kaum Muslimin yang menentang maulid, begitu pula beberapa sejarawan Barat, yang mengatakan bahwa perayaan ini bersumber dari Dinasti Fatimiyah (909-1171) yang berpaham Syiah Ismailiyah.
Dinasti inilah yang pertama kali mengadakan perayaan maulid Nabi, serta maulid Ali dan beberapa maulid keluarga Nabi lainnya. Bahkan ada artikel yang begitu bersemangat mengkritik maulid menyebutkan bahwa maulid “berasal dari kaum bathiniyyah (maksudnya Dinasti Fatimiyah, pen.) yang memiliki dasar-dasar akidah Majusi dan Yahudi yang menghidupkan syiar-syiar kaum salib.”
Terlepas dari perbedaan dan permusuhannya dengan Ahlu Sunnah, Dinasti Fatimiyah pada masa itu juga berperang menghadapi kaum salib. Jadi, menyebut dinasti Fatimiyah atau perayaan maulid sebagai “menghidupkan syiar-syiar kaum Salib” merupakan tuduhan yang terlalu jauh dan mengada-ada.
Beberapa buku sejarah memang menyebutkan bahwa Dinasti Fatimiyah mengadakan perayaan maulid Nabi. Perlu diketahui sebelumnya bahwa pemerintahan Fatimiyah berdiri pada tahun 909 M di Tunisia, memindahkan pusat kekuasaannya ke Kairo, Mesir, enam dekade kemudian, dan runtuh pada tahun 1171, dua tahun setelah masuknya Shalahuddin ke Mesir. Adanya perayaan maulid oleh Dinasti Fatimiyah disebutkan antara lain oleh dua orang sejarawan dan ilmuwan pada masa Dinasti Mamluk, beberapa abad setelah masa hidup Shalahuddin dan terjadinya Perang Salib. Kedua sejarawan yang sama-sama memiliki nama Ahmad bin Ali itu dalah al-Qalqashandi (w. 1418) dan al-Makrizi (w. 1442). Menurut Nico Kaptein dalam disertasinya yang dibukukan, Muhammad’s Birthday Festival (1193: 7-19), kedua sejarawan ini merujuk pada tulisan para
sejarawan sebelumnya yang mengalami jaman Fatimiyah, terutama Ibn Ma’mun (w. 1192) dan Ibn al-Tuwayr (w. 1220).
Al-Qalqashandi menyebutkan tentang perayaan maulid Nabi oleh Dinasti Fatimiyah secara ringkas dalam kitab Subh al-A’sya jilid III (1914: 502-3). Perayaan itu dilakukan pada tanggal 12 Rabiul Awwal, dipimpin oleh Khalifah Fatimiyah dan dihadiri oleh para pembesar kerajaan seperti Qadhi al-Qudhat, Da’i al-Du’at, dan para pembesar kota Kairo dan Mesir. Hidangan disediakan untuk yang hadir dan jalur ke istana ditutup dari orang-orang yang lewat di dekat tempat itu. Setelah semua berkumpul, orang kepercayaan khalifah memberi tanda dan acara pun dimulai dengan khutbah dari penceramah – dalam sumber lain disebutkan bahwa acara dibuka dengan pembacaan al-Qur’an dan diikuti dengan khutbah oleh tiga penceramah berturut-turut (Kaptein, 1993: 13-5). Setelah khutbah selesai, acara diakhiri dan orang-orang pun kembali ke  rumah masing-masing. Hal yang sama juga berlaku pada perayaan maulid Ali bin Abi Thalib ra, maulid Fatimah, maulid Hasan dan Hussain ra, dan maulid khalifah sendiri.
Sebagaimana disebutkan dalam Encyclopaedia of Islam jilid 6 (1991: 895) dan juga buku Kaptein (1993: 9-10), al-Maqrizi (saya tidak merujuk langsung dari kitab beliau) juga menjelaskan hal yang kurang lebih sama. Salah satu perayaan maulid itu diadakan pada tahun 517 H (1123 M). Sebelum itu tentunya sudah ada perayaan maulid juga, tetapi buku-buku sejarah tidak menyebutkan sejak tahun berapa perayaan ini mulai dilakukan.
Kaptein (1993: 28-9) berpendapat perayaan maulid yang berlaku di dunia Sunni merupakan kelanjutan dari perayaan maulid Fatimiyah ini. Ia juga percaya bahwa saat terjadi pergantian kekuasaan dari Dinasti Fatimiyah kepada Shalahuddin, perayaan maulid Nabi tetap berlangsung di tengah masyarakat Mesir. Hanya maulid selain maulid Nabi yang dihapuskan oleh pemerintahan Shalahuddin, sementara maulid Nabi tetap diizinkan berjalan. Namun pendapat Kaptein ini lebih bersifat dugaan dan penafsiran atas teks yang tidak sepenuhnya bisa dijadikan pegangan.
Ada beberapa alasan untuk memilih pendapat yang sebaliknya. Pertama, sebagaimana digambarkan dalam sumber-sumber yang ada, maulid Fatimiyah ini merupakan maulid yang bersifat elit. Ia dilaksanakan oleh istana
dan dihadiri oleh pembesar kerajaan dan tokoh-tokoh masyarakat. Tidak ada informasi yang menyebutkan bahwa perayaan ini bersifat populer dan dilakukan oleh berbagai kelompok masyarakat Mesir ketika itu, baik Sunni maupun Syiah. Perayaan maulid Fatimiyah ini sempat dihentikan oleh wazir Fatimiyah yang bernama al-Afdal yang memerintah pada tahun 1094-1122. Belakangan khalifah mengupayakannya lagi atas usulan beberapa pembesar di sekitarnya (Kaptein, 1993: 24-5). Kisah tentang konflik ini hanya berkisar di sekitar istana. Tidak ada informasi tentang apa yang terjadi di masyarakat Mesir terkait pelarangan tersebut.
Kedua, sejauh ini kita juga tidak menemukan sumber-sumber sejarah yang ada menceritakan tradisi perayaan maulid di tengah masyarakat Syiah Ismailiyah pada masa itu. Masyarakat Syiah ketika itu bukan hanya tinggal di Mesir, tetapi juga di Suriah, Irak, dan Yaman (lihat misalnya The Chronicle of Ibn al-Athir/ Tarikh Ibn al-Athir). Ketiga, dalam perjalanan hajinya ke Makkah melalui Mesir pada tahun 1183, Ibn Jubair (2001: 31-68) sama sekali tidak menyebutkan adanya kebiasaan maulid di Mesir.
Saat itu sudah dua belas tahun sejak runtuhnya Dinasti Fatimiyah dan Mesir telah diperintah oleh Shalahuddin. Pada bulan Rabiul Awwal tahun itu, Ibn Jubair (w. 1217) masih belum menyeberang dari Mesir menuju Jeddah. Jika kebiasaan maulid di Mesir merupakan kebiasaan yang populer di tengah masyarakat sejak masa Fatimiyah, dan kemudian bersambung pada masa Shalahuddin, rasanya kecil kemungkinan hal ini akan terlewat dari pengamatan Ibn Jubair untuk kemudian ia tuangkan di dalam buku perjalanannya (The Travels of Ibn Jubayr/ Rihla). Sementara, Ibn Jubair jelas-jelas menyebutkan adanya peringatan maulid di Makkah sebagaimana akan disebutkan nanti.
Penulis kandidat doktor bidang sejarah di IIUM Malaysia
Rep: -
Editor: Cholis Akbar

Siswa MI Hidayatussibyan Bersama - sama Membaca Surat Yasin



BOJONGSARI – MI HIDAYATUSSIBYAN BOJONGSARI memiliki kegiatan rutinitas setiap hari jum'at yakni kegiatan membaca yasin secara bersmaan sebelum masuk kelas dari mulai kelas I samapi kelas VI, yang didampingi langsung oleh para guru-guru MI Hidayatussibyan.

Dengan tujuan untuk mengrimkan do'a kepada almarhum yang telah mendirkan MI dan almarhum yang telah mewakafkan tanahnya dan umumnya buat para tokoh para alim ulama para kaum muslimin Dusun Bojongsari yang telah wafat mendahului kita , Smoga amal ibadah mereka ditrima disisi Allah SWT dan diampuni segala dosanya, Amin.



Dan disisi lain juga dengan kegiatan rutinitas ini memberikan pembelajaran spiritual siswa terhadap Allah, dengan harapan agar siswa-siswi MI diberikan Ilmu yang bermanfaat dari Allah SWT dengan barokahnya membaca surat yasin.

Rabu, 22 Januari 2014

PENGGALANGAN DANA KORBAN BENCANA BANJIR DI WILIYAH PANTURA

BOJONGSARI - Banjir yang melanda sebagian Wilayah Kota subang yakni Kec.Pamanukan, Blanakan,dan sekitarnya, mendapat keprihatinan mendalam dari Keluarga Besar MI Hidayatussibyan Dsn.Bojongsari Ds. Sukatani Kec. Compreng. Sebagai bentuk perhatian tersebut, mereka menggalang dana dari para siswa beserta guru untuk disumbangkan ke wilayah yang terkena banjir. Dana yang terkumpul dari kami tidaklah besar. Tapi yang penting ini sebagai bukti kepedulian kami kepada saudara-saudara kami yang terkena musibah.
Kegiatan sosial ini juga merupakan bentuk pembelajaran nyata siswa yang selama ini ditekankan di sekolah untuk memiliki jiwa sosial . salah satu siswi MI Kelas 5 Kiki (11) mengaku ikhlas uang jajannya disisihkan untuk disumbangkan ke korban banjir.